Kali Angke melintasi Perigi Baru,
Tangerang, Banten 2009 Suwardi Hagani
----------
Kali
Angke (Hanzi: 紅溪河) atau Cikeumeuh adalah nama sebuah
sungai di Jakarta, Indonesia. Nama Kali Angke diberikan setelah terjadinya
peristiwa
pembantaian etnis Tionghoa selama tiga hari oleh VOC di Batavia pada
tanggal 9 Oktober 1740. Angke sendiri sebenarnya berasal dari dialek Hokkian,
yang berarti Kali Merah. Dikatakan akibat peristiwa tersebut warna sungai
berubah menjadi merah oleh darah etnis Tionghoa. Sejak itu namanya berubah
menjadi Kali Angke. Sungai ini berhulu di kelurahan Menteng, Bogor Barat, Jawa
Barat. Kemudian melewati Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan bermuara di
Jakarta Barat di wilayah Muara Angke. Sungai ini tidak pernah kering selama
musim kemarau, karena berhulu langsung di wilayah pegunungan di daerah Bogor,
sebagaimana Kali Pesanggrahan dan Ciliwung. Vegetasi yang tumbuh di tepian
sungai ini di antaranya adalah rengas (Gluta renghas), pandan kapur (Pandanus
tectorius), bambu tali (Bambusa vulgaris), putat (Planchonia valida), pulai
(Alstonia scholaris), kecapi (Sandoricum koetjape), waru (Hibiscus tiliaceus)
dan sebagainya.